Benda-benda Tata Surya
Komet Hale-Bopp
Komet adalah
badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan
terbuat dari es volatil.
Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto. Saat
sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari matahari
menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan
koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata
telanjang.
Komet berperioda pendek memiliki
kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda
panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek
dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp,
berasal dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti Kreutz Sungrazers, terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal.Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata Surya,
tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit.Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena panas matahari sering
dikategorikan sebagai asteroid.
Centaur
Centaur adalah benda-benda es mirip
komet yang poros semi-majornya lebih besar dari Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur terbesar yang
diketahui adalah, 10199 Chariklo, berdiameter 250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron,
juga diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti
komet kalau mendekati matahari. Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk Kuiper
sebaran-ke-dalam (inward-scattered
Kuiper belt objects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).
Daerah trans-Neptunus
Plot seluruh objek sabuk Kuiper
Diagram yang menunjukkan pembagian sabuk
Kuiper
Daerah yang terletak jauh melampaui
Neptunus, atau daerah trans-Neptunus, sebagian besar belum dieksplorasi.
Menurut dugaan daerah ini sebagian besar terdiri dari dunia-dunia kecil (yang
terbesar memiliki diameter seperlima bumi dan bermassa jauh lebih kecil dari
bulan) dan terutama mengandung batu dan es. Daerah ini juga dikenal sebagai daerah luar Tata Surya, meskipun berbagai orang menggunakan istilah ini untuk daerah yang
terletak melebihi sabuk asteroid.
Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin
raksasa mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk
ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri dari benda kecil Tata Surya. Meski
demikian, beberapa objek Kuiper yang terbesar, seperti Quaoar, Varuna, dan Orcus, mungkin
akan diklasifikasikan sebagai planet
kerdil. Para ilmuwan memperkirakan terdapat
sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km,
tetapi diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi. Banyak objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit
di luar bidang eliptika.
Sabuk Kuiper secara kasar bisa dibagi menjadi
"sabuk klasik" dan resonansi. Resonansi adalah orbit yang terkait
pada Neptunus (contoh: dua orbit untuk setiap tiga orbit Neptunus atau satu
untuk setiap dua). Resonansi yang pertama bermula pada Neptunus sendiri. Sabuk
klasik terdiri dari objek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus, dan
terletak sekitar 39,4 SA sampai 47,7 SA. Anggota dari sabuk klasik diklasifikasikan sebagai cubewanos,
setelah anggota jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1
Pluto dan Charon
Pluto dan ketiga
satelitnya
Pluto (rata-rata
39 SA), sebuah planet kerdil, adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper.
Ketika ditemukan pada tahun 1930, benda ini dianggap sebagai planet yang
kesembilan, definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi
formal planet. Pluto memiliki kemiringan orbit cukup eksentrik (17 derajat dari
bidang ekliptika) dan berjarak 29,7 SA dari matahari pada titik prihelion
(sejarak orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik aphelion.
Tidak jelas apakah Charon, satelit Pluto yang terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai satelit
atau menjadi sebuah planet kerdil juga. Pluto dan Charon, keduanya mengedari
titik barycenter gravitasi di atas permukaannya, yang membuat
Pluto-Charon sebuah sistem ganda. Dua satelit yang jauh lebih kecil Nix dan
Hydra juga mengedari Pluto dan Charon. Pluto terletak pada sabuk resonan dan
memiliki 3:2 resonansi dengan Neptunus, yang berarti Pluto mengedari matahari
dua kali untuk setiap tiga edaran Neptunus. Objek sabuk Kuiper yang orbitnya
memiliki resonansi yang sama disebut plutino.
Haumea dan Makemake
Haumea (rata-rata 43,34 SA) dan Makemake (rata-rata 45,79 SA) adalah dua objek terbesar sejauh ini di dalam sabuk
Kuiper klasik. Haumea adalah sebuah objek berbentuk telur dan memiliki dua
satelit. Makemake adalah objek paling cemerlang di sabuk Kuiper setelah Pluto.
Pada awalnya dinamai 2003 EL61 dan 2005 FY9, pada tahun
2008 diberi nama dan status sebagai planet kerdil. Orbit keduanya berinklinasi
jauh lebih membujur dari Pluto (28° dan 29°) [59] dan lain seperti Pluto, keduanya
tidak dipengaruhi oleh Neptunus, sebagai bagian dari kelompok Objek Sabuk Kuiper klasik.
Piringan tersebar
Hitam: tersebar; biru: klasik; hijau:
resonan
Eris dan satelitnya Dysnomia
Piringan tersebar (scattered disc) berpotongan dengan sabuk Kuiper dan menyebar
keluar jauh lebih luas. Daerah ini diduga merupakan sumber komet berperioda
pendek. Objek piringan tersebar diduga terlempar ke orbit yang tidak menentu
karena pengaruh gravitasi dari gerakan migrasi awal Neptunus. Kebanyakan objek piringan tersebar (scattered disc objects, atau SDO) memiliki perihelion di dalam
sabuk Kuiper dan apehelion hampir sejauh 150 SA dari matahari. Orbit OPT juga
memiliki inklinasi tinggi pada bidang ekliptika dan sering hampir bersudut
siku-siku. Beberapa astronom menggolongkan piringan tersebar hanya sebagai bagian
dari sabuk Kuiper dan menjuluki piringan tersebar sebagai "objek sabuk
Kuiper tersebar" (scattered Kuiper belt objects).
Eris
Eris (rata-rata
68 SA) adalah objek piringan tersebar terbesar sejauh ini dan menyebabkan
mulainya debat tentang definisi planet, karena Eris hanya 5%lebih besar dari
Pluto dan memiliki perkiraan diameter sekitar 2.400 km. Eris adalah planet
kerdil terbesar yang diketahui dan memiliki satu satelit, Dysnomia. Seperti Pluto, orbitnya memiliki eksentrisitas tinggi, dengan titik
perihelion 38,2 SA (mirip jarak Pluto ke matahari) dan titik aphelion 97,6 SA
dengan bidang ekliptika sangat membujur.
Daerah terjauh
Titik tempat Tata Surya berakhir dan
ruang antar bintang mulai tidaklah persis terdefinisi. Batasan-batasan luar ini
terbentuk dari dua gaya tekan yang terpisah: angin matahari dan gravitasi
matahari. Batasan terjauh pengaruh angin matahari kira kira berjarak empat kali
jarak Pluto dan matahari. Heliopause ini disebut sebagai titik permulaan
medium antar bintang. Akan tetapi Bola Roche Matahari, jarak efektif pengaruh gravitasi matahari, diperkirakan mencakup sekitar
seribu kali lebih jauh.
Heliopause
Heliopause dibagi menjadi dua bagian terpisah. Awan angin yang bergerak pada kecepatan
400 km/detik sampai menabrak plasma dari medium ruang antarbintang.
Tabrakan ini terjadi pada benturan terminasi yang kira kira terletak di 80-100
SA dari matahari pada daerah lawan angin dan sekitar 200 SA dari matahari pada
daerah searah jurusan angin. Kemudian angin melambat dramatis, memampat dan
berubah menjadi kencang, membentuk struktur oval yang dikenal sebagai heliosheath, dengan kelakuan mirip seperti ekor komet, mengulur keluar sejauh 40 SA di
bagian arah lawan angin dan berkali-kali lipat lebih jauh pada sebelah lainnya.
Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus benturan terminasi ini dan
memasuki heliosheath, pada jarak 94 dan 84 SA dari matahari. Batasan
luar dari heliosfer, heliopause, adalah titik tempat angin matahari
berhenti dan ruang antar bintang bermula.
Bentuk dari ujung luar heliosfer
kemungkinan dipengaruhi dari dinamika fluida dari interaksi medium antar
bintang dan juga medan magnet matahari yang mengarah di sebelah selatan
(sehingga memberi bentuk tumpul pada hemisfer utara dengan jarak 9 SA, dan
lebih jauh daripada hemisfer selatan. Selebih dari heliopause, pada
jarak sekitar 230 SA, terdapat benturan busur, jaluran ombak plasma yang
ditinggalkan matahari seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti.
Sejauh ini belum ada kapal luar angkasa
yang melewati heliopause, sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi
ruang antar bintang lokal dengan pasti. Diharapkan satelit NASA voyager akan
menembus heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan mengirim
kembali data tingkat radiasi dan angin matahari. Dalam pada itu, sebuah tim
yang dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision Mission" yang
akan khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfer.
Awan Oort
Gambaran seorang artis tentang Awan Oort
Secara hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri dari bertrilyun-trilyun
objek es, dipercaya merupakan sumber komet berperioda panjang. Awan ini
menyelubungi matahari pada jarak sekitar 50.000 SA (sekitar 1 tahun cahaya) sampai sejauh
100.000 SA (1,87 tahun cahaya). Daerah ini dipercaya mengandung komet yang
terlempar dari bagian dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet-planet
bagian luar. Objek Awan Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh
situasi-situasi langka seperti tabrakan, effek gravitasi dari laluan bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang didorong Bima Sakti.
Sedna
Foto teleskop Sedna
90377 Sedna (rata-rata 525,86 SA) adalah
sebuah benda kemerahan mirip Pluto dengan orbit raksasa yang sangat eliptis,
sekitar 76 SA pada perihelion dan 928 SA pada aphelion dan berjangka orbit
12.050 tahun. Mike Brown, penemu objek ini pada tahun 2003, menegaskan bahwa
Sedna tidak merupakan bagian dari piringan tersebar ataupun sabuk Kuiper karena perihelionnya terlalu jauh dari pengaruh
migrasi Neptunus. Dia dan beberapa astronom lainnya berpendapat bahwa Sedna
adalah objek pertama dari sebuah kelompok baru, yang mungkin juga mencakup 2000
CR105. Sebuah benda bertitik perihelion pada 45 SA, aphelion pada 415 SA, dan
berjangka orbit 3.420 tahun. Brown menjuluki kelompok ini "Awan Oort
bagian dalam", karena mungkin terbentuk melalui proses yang mirip, meski
jauh lebih dekat ke matahari. Kemungkinan besar Sedna adalah sebuah planet
kerdil, meski bentuk kebulatannya masih harus ditentukan dengan pasti.
Batasan-batasan
Lihat pula: Planet X
Banyak hal dari Tata Surya kita yang
masih belum diketahui. Medan gravitasi matahari diperkirakan mendominasi gaya
gravitasi bintang-bintang sekeliling sejauh dua tahun cahaya (125.000 SA).
Perkiraan bawah radius
Awan Oort, di sisi lain, tidak lebih besar dari 50.000
SA. Sekalipun Sedna telah ditemukan, daerah antara Sabuk Kuiper dan Awan Oort, sebuah daerah yang memiliki radius puluhan ribu SA, bisa dikatakan belum
dipetakan. Selain itu, juga ada studi yang sedang berjalan, yang mempelajari
daerah antara Merkurius dan matahari. Objek-objek baru mungkin masih akan ditemukan di daerah yang belum
dipetakan.
Konteks galaksi
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi Bima
Sakti
Lukisan artis dari Gelembung Lokal
Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah galaksi spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan
memiliki sekitar 200 milyar bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebut Lengan
Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan
kecepatan orbit mengelilingi pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik.
Setiap revolusinya berjangka 225-250
juta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata Surya.Apex matahari, arah jalur matahari di ruang semesta, dekat letaknya dengan
konstelasi Herkules terarah
pada posisi akhir bintang Vega.
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi
berperan penting dalam evolusi kehidupan di Bumi. Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengan kecepatan hampir sama
dengan lengan spiral galaksi, karenanya bumi sangat jarang menerobos jalur
lengan. Lengan spiral galaksi memiliki konsentrasi supernova tinggi yang
berpotensi bahaya sangat besar terhadap kehidupan di Bumi. Situasi ini memberi
Bumi jangka stabilitas yang panjang yang memungkinkan evolusi kehidupan.
Tata Surya terletak jauh dari daerah
padat bintang di pusat galaksi. Di daerah pusat, tarikan gravitasi bintang-bintang
yang berdekatan bisa menggoyang benda-benda di Awan Oort dan menembakan komet-komet ke bagian dalam Tata Surya. Ini bisa
menghasilkan potensi tabrakan yang merusak kehidupan di Bumi.
Intensitas radiasi dari pusat galaksi
juga memengaruhi perkembangan bentuk hidup tingkat tinggi. Walaupun demikian,
para ilmuwan berhipotesa bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang ini supernova telah memengaruhi kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir dengan
melemparkan pecahan-pecahan inti bintang ke arah matahari dalam bentuk debu
radiasi atau bahan yang lebih besar lainnya, seperti berbagai benda mirip komet.
Daerah lingkungan sekitar.
Lingkungan galaksi terdekat dari Tata
Surya adalah sesuatu yang dinamai Awan Antarbintang Lokal (Local
Interstellar Cloud, atau Local Fluff), yaitu wilayah berawan tebal
yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal (Local Bubble), yang terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang.
Gelembung Lokal ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium
antarbintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya. Gelembung ini penuh
ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova yang belum
lama terjadi.
Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya (95
triliun km) dari matahari, jumlah bintang relatif sedikit. Bintang yang
terdekat adalah sistem kembar tiga Alpha Centauri, yang berjarak 4,4 tahun cahaya. Alpha Centauri A dan B merupakan bintang
ganda mirip dengan matahari, sedangkan Centauri C adalah kerdil merah (disebut
juga Proxima Centauri) yang mengedari kembaran ganda pertama pada jarak 0,2 tahun cahaya.
Bintang-bintang terdekat berikutnya
adalah sebuah kerdil merah yang dinamai Bintang Barnard (5,9 tahun cahaya), Wolf 359 (7,8 tahun
cahaya) dan Lalande 21185 (8,3
tahun cahaya). Bintang terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalah Sirius, sebuah bintang cemerlang dikategori 'urutan utama' kira-kira bermassa dua
kali massa matahari, dan dikelilingi oleh sebuah kerdil putih bernama Sirius B.
Keduanya berjarak 8,6 tahun cahaya. Sisa sistem selebihnya yang terletak di
dalam jarak 10 tahun cahaya adalah sistem bintang ganda kerdil merah Luyten 726-8 (8,7
tahun cahaya) dan sebuah kerdial merah bernama Ross 154 (9,7 tahun
cahaya).
Bintang tunggal terdekat yang mirip
matahari adalah Tau Ceti, yang
terletak 11,9 tahun cahaya. Bintang ini kira-kira berukuran 80% berat matahari,
tetapi kecemerlangannya (luminositas) hanya 60%. Planet luar Tata Surya terdekat dari matahari, yang diketahui sejauh ini
adalah di bintang Epsilon Eridani, sebuah bintang yang sedikit lebih pudar dan lebih merah dibandingkan
mathari. Letaknya sekitar 10,5 tahun cahaya. Planet bintang ini yang sudah
dipastikan, bernama Epsilon Eridani b, kurang lebih berukuran 1,5 kali massa Yupiter dan mengelilingi induk bintangnya dengan jarak 6,9 tahun cahaya.
#IREKA SALSABILA
0 komentar: