Kenapa aku tak seperti mereka
Kenapa aku tak seperti mereka
Pertanyaan diatas kerap terlintas di hati bahkan kadang-kadang terucap dalam dialog dengan teman-teman. Kenapa aku tak seperti mereka? Ungkapan pertanyaan ini dikeluarkan bila diri kita merasa lebih kecil dari mereka. Merasa bahwa kita kerdil dan tidak berdaya dibanding mereka yang sudah jaya. Dan ini berati bahwa kita sedang memandang ke atas, melihat yang lebih dari kita. Sehingga tercetus dengan ungkapan itu.
Tapi pertanyaan di atas juga tidak salah. Karena dengan mengatakan seperti itu maka kita akan merasa kurang dari orang lain. Tetapi.. sekali lagi tetapi pertanyaan itu haruslah mengarah kepada sesuatu yang mempunyai nilai positif. Karena merasa diri kurang, haruslah memperbaiki diri, kalau merasa kita dibawah mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengejar mereka. Artinya memandang ke atas juga perlu, untuk menimbulkan persaingan. Tapi ingat persaingan yang sehat bukan persaingan yang saling menghancurkan. Pertanyaan "Kenapa aku tak seperti mereka", bila dipandang secara sempit maka akan menimbulkan kecemburuan dan iri hati, menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan akhirnya akan menimbulkan stress dan kehancuran diri. Tapi jadikanlan sebagai pemicu untuk maju, berpikirlah positif, dan terus berusaha sekuat tenaga. Dan bila sudah berusaha sekuat tenaga tetapi hasilnya belum maksimal, jangan pula merasa bersalah atau merasa tidak berarti. Karena kita hanya bisa berusaha dan setelah berusaha bertawakkallah kepada Tuhan. Kalau hari ini belum berhasil, mungkin Tuhan belum memberikannya hari ini, atau Tuhan belum menetapkan bahwa kita dibidang tersebut. Coba bidang lain.
Kadang-kadang timbulnya kekuatan diri itu berasal dari kekurangan diri. Kadang-kadang timbulnya potensi diri itu karena keadaan yang memaksa. Tetapi keadaan yang bersahabat atau tidak sebaiknya tetap timbulkan kekuatan dan potensi diri untuk terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Posted in: Tutorial Bisnis
# Sarah Mutia
0 komentar: