Naskah Drama "Pergaulan Bebas"
ini salah satu naskah drama kelas IX-I SMPN 1 Lhokseumawe
Pergaulan Bebas
Ada
sebuah panti asuhan bernama “Yayasan Peduli Anak”. Di yayasan tersebut banyak
terdapat anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya. Ada yang ditinggal mati dan
ada yang dititipkan di panti asuhan tersebut.
Perkenalan tokoh :
1.
Anne Novia Duana sebagai Narator
2.
Cut Siti Nisrina sebagai Ibu panti,
Hj.Mekar Sari
3.
Praesidi Caesar sebagai Uztad Al-Farabi
4.
M.Zubir sebagai Ahmad, pengamen &
pengedar narkoba
5.
Hendrik sebagai Lee Chong Wei, pengamen &
pengedar narkoba
6.
Ireka Salsabila sebagai Ibu Nina, yang
merawat panti
7.
Risna Amalia sebagai Karina, anak panti
yang kemudian menjadi pemakai narkoba
8.
Lia Novita Putri sebagai Regina, anak panti
yang kemudian menjadi pemakai narkoba
9.
Nyak Mirza sebagai Polisi
10. Putri Mauliza sebagai Polwan
11. Siti Nisfiyanti sebagai Lili, anak panti
12. Nur Chadijah sebagai Lena, anak panti
13. Nana Oktafia sebagai Mela, anak panti
14. Diva Pratiwi sebagai Tiwi, anak panti
Pada
sore hari di sebuah panti asuhan yang bernama “Yayasan Peduli Anak”, seorang uztad
sedang mengajari anak-anak mengaji di panti asuhan tersebut.
Uztad : …”Sadakallahul’azim..”
Untuk
mengakhiri pengajian hari ini, mari kita tutup dengan berdoa bersama !
Anak panti : (mengikuti
uztad)
Pengajian
telah berakhir, dan waktu magrib telah tiba, uztad pun mengumandangkan azan.
Dan uztad pun mengajak anak-anak panti untuk shalat berjamaah.
Uztad : (mengumandangkan azan ± 2 menit)
Shalat
pun telah berakhir dan anak-anak panti pun segera masuk keruang makan untuk
makan malam. Pada saat makan malam, Ibu
Mekar Sari sedang menyiapkan makan malam.
Ibu Mekar : Ayo anak-anak semuanya berkumpul, kita
makan malam.
Malam
ini kita makan seadanya, kita harus bersyukur karena kita masih bisa makan
Karina : Kenapa kita selalu makan makanan
seperti ini ?
Akutidak mau makan, akh !
Regina : Iya, aku juga tidak mau makan yang
seperti ini.
Kapan sehatnya kalau kita selalu makan seperti ini ?
Tiwi : Teman-teman, kita harus bersyukur
kepada Allah karena kita masih diberi rezeki dan nikmat.
Bukan hanya makanan
yang
mahal yang bergizi tetapi makanan yang sederhana seperti ini juga banyak
mengandung gizi
Pak Uztad : Iya benar apa yang dikatakan Tiwi.
Contohlah sifat Tiwi
yang selalu mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah
Lili & Mela : Ehm,
iya iya. Aku mau makan kok (sambil merengut)
Uztad : Ya sudah, mari kita makan anak-anak.
Jangan lupa membaca doa
Anak panti : Iya pak… !!
Setelah
makan malam selesai anak-anak pun bercerita sambil tertawa.
Uztad : Sudah - sudah ...
Anak-anak
sekarang waktunya tidur, bergegaslah kalian.
Jangan
lupa mencuci kaki kalian dan membaca doa
Karina : Uztad tidak bisa melihat kami senang
apa ? (sambil marah)
Ibu Nina : Karina, kamu jangan begitu dengan
uztad,
beliau ini orang tua mu di panti
Regina : Tindakan Karina itu benar bu. Kenapa
sih uztad selalu
melarang-larang
kami ?
Tiwi : Bukannya melarang, tapi pak uztad
peduli sama kita.
Jadi
dia selalu menasehati kita !
Ibu Nina : Iya benar, kami sayang sama kalian.
Jadi
cepatlah kalian tidur
Regina : Ikut campur saja si Tiwi itu !
(berkata sambil berbisik-bisik)
Yasudah
lah, mari kita tidur
Akhirnya
mereka pun bergegas mencuci kaki dan segera tidur.
Keesokan
harinya Ibu Mekar dan Ibu Nina pun pergi dengan uztad Faribi menuju ke suatu
tempat, tiba-tiba mereka bertemu dengan 2 anak pengamen di jalanan.
Ibu Nina : Lihat ! Ada 2 anak disana.
Bagaimana kalau kita menghampiri mereka
Uztad : Baiklah
(sambil menuju kearah anak tersebut)
Uztad : Assalamu’alaikum nak
Ahmad : Ya,
ada apa ?
Ibu Mekar : Siapa
namamu nak ?
Ahmad : Nama saya Ahmad buk !
Lee Chong Wei : Nama saya
Lee Chong Wei !
Uztad : Kalian kenapa disini ? Seharusnya
kalian sekolah nak !
Lee Chong Wei : Kami tidak
sekolah pak.
Jangankan sekolah, tinggal dan makan saja kami kesusahan
Ibu Nina : Kasihan sekali kalian, seharusnya
kalian duduk di bangku
sekolah (dengan sedih)
Uztad : Bagaimana kalau kita mengajak mereka
ke panti ?
(berbisik dengan Ibu Nina)
Ibu Nina : Iya, mari kita ajak mereka ke panti
(berbisik)
Ibu Nina : Baiklah anak-anak.
Bagaimana kalau kalian ikut kami ke panti ?
Kalian
bisa tinggal disana
Ahmad & Lee : Ehm,
baiklah Bu, tapi kami merasa segan
Uztad : Tidak apa-apa, marilah ikut kami
Lalu
mereka pun dibawa ke panti. Sesampainya di panti asuhan.
Karina : Siapa
itu bu ? mengapa mereka dibawa kemari ?
Regina : Ia
bu, dari mana mereka ?
Ibu Mekar : Mereka
anak baru di panti ini. Mereka tidak punya tempat
tinggal.
Kalian tidak keberatan kan kalau mereka tinggal disini ?
Karina & Regina : Kami tidak
setuju Buk !
Tiwi : Tidak boleh seperti itu, kasihan
mereka.
Buk,
saya senang kalau mereka tinggal disini
Dan
keesokan harinya, Ibu Nina memperkenalkan kepada semua anak panti, bahwa mereka
kedatangan anak baru.
Bu Nina : Baiklah semuanya,
perkenalkan ini anak baru di panti asuhan ini.
Ayoo
perkenalkan diri kalian
Lee : Saya Lee Chong Wei
Ahmad : Saya Ahmad
Lee & Ahmad : Salam kenal
Lalu
anak-anak panti merasa khawatir dengan kedatangan mereka.
Tiwi : Kalian pernah mengenal mereka ?
Mela : Aku tidak mengenalnya
Lena : Apalagi aku
Lili : Kita harus mengenal mereka dahulu dan
kita harus
berhati-hati terhadap mereka
Semua : Yaa.. Kami setuju !
Saat
Karina dan Regina menuju ke ruangan mereka, tiba-tiba Ahmad dan Lee menghampiri
mereka.
Lee : Hey kalian, kenalkan aku Lee dan ini
Ahmad
Ahmad : Hey, aku Ahmad
Karina & Regina : Hey..
Lee : Oya ! Ini ada permen untuk kalian,
aku yakin pasti kalian suka
Karina & Regina : Ya. Terima
kasih..
Setelah
menerima permen dari mereka, lalu Regina dan Karina masuk ke ruangannya, mereka
merasa aneh dengan diri mereka sendiri.
Karina : Regina, sepertinya aku merasa aneh
dengan diriku.
Apakah kamu merasa mengantuk ?
Regina : Iya, kamu ?
Karina : Sama seperti kamu
Regina : Apa karena permen tadi ?
Tapi permen yang diberi Lee tadi enak ya, aku suka
Karina : Aku juga
Akhirnya
mereka pun ketagihan dengan permen yang mereka tidak tahu sebenarnya itu
narkoba. Keesokan harinya Lena dan Tiwi melihat Regina, Karina, Ahmad, dan Lee
sudah sangat akrab.
Lena : Tiwi, mengapa mereka sudah sangat
berteman akrab ?
Padahal kan baru bertemu kemarin
Tiwi : Aku tidak tahu, sepertinya ada yang
aneh dengan mereka
Kemudian
Regina dan Karina menghampiri Tiwi dan Lena.
Regina : Mengapa kalian melihat kami seperti
itu ?
Lena : Tidak, tidak ada apa-apa
Tiwi : Bolehkah kami bergabung dengan kalian
?
Regina : Ya, tentu saja !
Dan
hari demi hari, pergaulan Regina, Karina, Ahmad, dan Lee semakin tidak
terkendali. Mereka sering keluar panti asuhan tanpa pamit. Dan sering pulang
pada saat malam hari.
Regina : Karina, aku merasa lebih baik diluar
dari pada di panti
Karina : Hahaha, ya aku rasa begitu
Lee : Hei ! Ini dia barang yang kalian
sukai
Ahmad : (memberi narkoba kepada Regina dan
Karina)
Dan
saat itu, Lili, Mela, Tiwi dan Lena mulai merasa curiga. Sudah malam mereka
juga masih belum pulang ke panti. Lalu Lili, Mela, Tiwi dan Lena mencari
mereka.
Lili : Dimana mereka Wi ?
Tiwi : Aku tidak tahu, ayo kita cari lagi
Lena : Ayo, mari kita cari mereka !
Mela : Cepat ! Buruan kita cari !
Dan
tiba-tiba Lili menemukan mereka berempat. Dan yang tidak bisa disangka, mereka
sedang berpesta pora. Lalu Lili dan Mela cepat-cepat memanggil uztad dan
ibu-ibu panti.
Setiba
di panti Lili & Mela hendak memanggil Ibu Mekar, tapi mereka bertemu dengan
Ibu Nina.
Lili : (lari menuju panti) Bu Mekar ! Gawat
Bu ! Mari ikut saya Bu
Ibu Nina : Ada apa ini !!?
Lili : Pokoknya Ibu harus ikut kami, nanti
ibu akan tahu sendiri
Mela : Cepat Bu !
Ibu Nina : Iya, tapi tunggu dulu. Ibu panggil
uztad dan Ibu Mekar
Kemudian
Ibu Nina memanggil Ibu Mekar dan Uztad.
Ibu Nina : Uztad ! Uztad ! Bu Mekar ! Kesini !
Ibu Mekar & Uztad : Ada
apa ?
Ibu Nina : Mari ikut saya !
Uztad : Kemana ?
Ibu Nina : Ayo ikut saja saya dan anak-anak ini
!
Ibu Mekar & Uztad : Baiklah
Mereka
pun berlari mencari keempat orang anak itu. Lalu mereka ditemukan oleh Ibu
Nina.
Ibu Nina : Uztad, Bu Mekar ! Disini mereka !
Mereka
pun berlari mengikuti Lili dan Mela. Sesampainya disana Mela menunjukkan Karina
dan yang lainnya kepada Uztad dan Ibu panti.
Mela : Lihat Pak ! Apa yang mereka lakukan !
Ibu Mekar : Ya Allah, apa yang kalian lakukan ?
(terkejut)
Regina : Tidak bu ! Kami tidak melakukan
apa-apa
(menyembunyikan narkoba yang ada di tangannya)
Karina, Ahmad, Lee : (terkejut dan
ingin lari)
Semua anak panti : (mengepung) hey
mau kemana kalian ?
Ibu Nina : Apa yang kalian lakukan di malam yang
sudah selarut ini
disini
?
Karina : Tidak ada Bu (sambil takut)
Uztad : Apa yang ada di tanganmu Lee ?
Lee : Bukan apa-apa pak (ketakutan)
Lalu
Uztad memaksa untuk membuka tangan Lee, Lee melawan. kemudian Pak uztad merampas
barang yang ada di tangan Lee dengan paksa.
Uztad : Astaghfirullah. Dapat dari mana barang haram ini !?
(marah)
Lee : Pak… Maafkan kami (takut)
Uztad
pun menampar Lee. Dan Mela langsung menghubungi polisi untuk menangkap teman
mereka itu.
Mela : Halo, kantor polisi ? Segera kemari !
Disini
ada kejadian pergaulan bebas !
Dan polisi pun segera datang untuk
mengintrogasi mereka berempat. Setiba polisi disana mereka langsung di
introgasi.
Polisi : Jangan bergerak ! angkat tangan
kalian !
(sambil menodongkan pistol kearah
mereka)
Mereka berempat : Kami tidak bersalah
pak. Ini hanya salah paham saja
(sambil
ketakutan)
Polisi : Diam ! sudah terbukti bahwa kalian bersalah.
Ringkus
mereka !
Polwan : Baik Pak !
Dan
Polwan pun lalu memborgol tangan mereka, dan hendak membawa mereka ke kantor
polisi.
Regina : Tapi.. ! kami tidak bersalah.
Kami mohon jangan bawa kami ke kantor polisi
Polisi : Sudah saya katakan kalian jangan
banyak bicara ! (bentak)
Regina : Bagaimana ini, kita akan di penjara
Ahmad, Lee & Karin : Aku
tidak bisa berbuat apa-apa. Ya kita jalani saja,
Karena
kita memang bersalah
Polisi : Cepat bawa mereka !
Polwan : Iya pak ! Cepat kalian jalan !
Polisi
pun langsung membawa mereka ke kantor polisi. Setiba di kantor polisi, polisi
dan polwan mengintrogasi mereka.
Polisi : Cepat data segera pengakuan mereka !
Polwan : Siap komandan !
Lalu
polisi menanyakan segala pertanyaan menurut bukti dan polwan pun meringkus data
yang di perolehnya.
Polisi : Dari mana kalian dapat barang haram
ini ?
Para tersangka : Kami
memperolehnya dari Bandar terbesar di kota ini
Setelah
mengintrogasi mereka, polisi pun lalu memasukkan mereka ke dalam penjara.
Hari
demi hari, tahun demi tahun telah berlalu. Saatnya Regina, Karina, Lee, dan
Ahmad keluar dari penjara, dan mereka kembali ke panti untuk menjumpai
anak-anak dan pegurus panti. Regina dan Karina pergi untuk menemui Ibu Mekar
dan Ibu Nina untuk meminta maaf.
Karina : (sedih) Ibu, maafkan kami
Regina : Iya bu. Maafkan kami, kami khilaf bu
Ibu Nina : Iya nak, ibu maafkan. Jangan ulangi
lagi hal seperti itu ya
Regina & Karina : Baik bu,
kami janji
Regina
dan Karina dimaafkan dengan Ibu panti dan mereka berpelukan. Lalu Lee dan Ahmad
pergi untuk menemui uztad Al-Faribi.
Lee : Uztad. Maafkan kami, kami khilaf
Uztad : Yasudah uztad maafkan, jangan lakukan hal seperti itu lagi
Lee & Ahmad : Baik
pak. Terima kasih. Apa bapak masih menerima kami ?
Uztad : Tentu saja nak
Pada
akhirnya Ahmad, Lee, Regina, dan Karina diterima lagi di panti. Dan mereka
menjadi anak yang baik di panti tersebut.
#Ireka Salsabila
0 komentar: