Kekuatan Sebuah Autodidak
Kekuatan sebuah Autodidak
Otodidak atau autodidak (dari bahasa Yunani autodídaktos = "belajar sendiri") merupakan orang yang tanpa bantuan guru bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan dasar empiris yang besar dalam bidang tertentu. Mereka mendapatkan pengetahuan tersebut dengan belajar sendiri.
Biasanya, seseorang yang disebut sebagai otodidak bergelut dalam bidang tertentu, seperti seni,sastra, arsitektur, dan kerajinan tangan. Di samping itu, beberapa bidang bisa jadi sangat sempit sehingga pendidikan yang sesungguhnya tidak ada, di mana seseorang mendiskusikan apakah pendidikan itu merupakan kemungkinan realistik (kewaskitaan).
Kata otodidak sering berkonotasi negatif, karena sering dinisbatkan pada orang yang tak terdidik dalam intelektual tradisional. Namun, ini bukanlah perbandingan yang benar, karena orang dapat dengan mudah memenuhi syarat untuk keahlian dalam bidang tertentu. Walau begitu, kata otodidak dapat disalahgunakan.
Secara mudah dapat disimpulkan otodidak adalah belajar sendiri, tanpa bantuan guru secara formal. Bisa dari bantuan buku, internet, pengalaman, penelitian, dan lain-lain. Seringkali dengan belajar sendiri, wawasan semakin luas, ketrampilan teruji/terasah sehingga akhirnya menjadi sebuah keahlian yang menghasilkan sebuah karya. Bahkan beberapa orang yang tersohor dan berhasil terpaksa harus meninggalkan sekolahnya untuk kemudian mendalami sendiri keahlian yang dimilikinya. Kita ingat Mark Zukenberk, Steve Job, bill Gate. Mereka rela meninggalkan kampusnya lalu kemudian membuat sebuah proyek dan perusahaan teknologi informasi. Mereka tidak mau terkungkung dalam aturan kampus, tapi dia ingin lebih berkembang. Dengan kekuatan dan ambisi dari dalam hatinya, dia menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif serta selalu memandang ke depan akan kebutuhan manusia.
Kekuatan autodidak adalah kekuatan dalam diri berupa ambisi yang ingin berkembang. Dengan autodidak pengembangan diri tidak terbatas. Apa dan bagaimana sebuah ide di ciptakan akan berusaha di realisasikan. Autodidak juga memacu kemandirian dan keberanian untuk berbuat sesuatu yang menghasilkan sebuah karya. Kita masih ingat Thomas Alva Edison yang menurut guru disekolahnya merupakan anak yang bodoh sampai akhirnya dikembalikan kepada orang tuanya. Ibunya berkata "anak saya tidak bodoh, saya sendiri yang akan mengajarinya dirumah". Demikian sebuah kekuatan autodidak sanggup menembus impian dan harapan seseorang. Karena itu bagi yang tidak bisa meneruskan ke level formal, jangan takut untuk menghasilkan sebuah karya. Masa depan dan impian bisa dicapai dengan jalan yang berbeda-beda. Ingat "tidak satu jalan ke Roma".
Kata otodidak sering berkonotasi negatif, karena sering dinisbatkan pada orang yang tak terdidik dalam intelektual tradisional. Namun, ini bukanlah perbandingan yang benar, karena orang dapat dengan mudah memenuhi syarat untuk keahlian dalam bidang tertentu. Walau begitu, kata otodidak dapat disalahgunakan.
Secara mudah dapat disimpulkan otodidak adalah belajar sendiri, tanpa bantuan guru secara formal. Bisa dari bantuan buku, internet, pengalaman, penelitian, dan lain-lain. Seringkali dengan belajar sendiri, wawasan semakin luas, ketrampilan teruji/terasah sehingga akhirnya menjadi sebuah keahlian yang menghasilkan sebuah karya. Bahkan beberapa orang yang tersohor dan berhasil terpaksa harus meninggalkan sekolahnya untuk kemudian mendalami sendiri keahlian yang dimilikinya. Kita ingat Mark Zukenberk, Steve Job, bill Gate. Mereka rela meninggalkan kampusnya lalu kemudian membuat sebuah proyek dan perusahaan teknologi informasi. Mereka tidak mau terkungkung dalam aturan kampus, tapi dia ingin lebih berkembang. Dengan kekuatan dan ambisi dari dalam hatinya, dia menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif serta selalu memandang ke depan akan kebutuhan manusia.
Kekuatan autodidak adalah kekuatan dalam diri berupa ambisi yang ingin berkembang. Dengan autodidak pengembangan diri tidak terbatas. Apa dan bagaimana sebuah ide di ciptakan akan berusaha di realisasikan. Autodidak juga memacu kemandirian dan keberanian untuk berbuat sesuatu yang menghasilkan sebuah karya. Kita masih ingat Thomas Alva Edison yang menurut guru disekolahnya merupakan anak yang bodoh sampai akhirnya dikembalikan kepada orang tuanya. Ibunya berkata "anak saya tidak bodoh, saya sendiri yang akan mengajarinya dirumah". Demikian sebuah kekuatan autodidak sanggup menembus impian dan harapan seseorang. Karena itu bagi yang tidak bisa meneruskan ke level formal, jangan takut untuk menghasilkan sebuah karya. Masa depan dan impian bisa dicapai dengan jalan yang berbeda-beda. Ingat "tidak satu jalan ke Roma".
Posted in: Tutorial Bisnis
sumber :wikipedia.org
By : Sarah Mutia
0 komentar: