Thursday, October 18, 2012

[nihongo-5] Partikel ‘kara’, ‘made’, ‘dake’.


6. Partikel “kara”

Partikel “kara” memiliki tiga fungsi dalam kalimat bahasa Jepang, dengan pembagian sebagai berikut:
(a) menyatakan asal

Dalam konteks ini, “kara” dipakai untuk menjelaskan dari mana suatu benda X berasal. Dalam Bahasa Indonesia, penggunaan ini diwakilkan oleh kata “dari”.
Misalnya Anda hendak menjelaskan bahwa Anda baru saja datang dari Jakarta. Dalam bahasa Jepang, Anda bisa menggunakan kalimat sebagai berikut:
[JAP] Watashi wa Jakarta kara kita.
[JAP]
私は Jakarta から来た
-> “Watashi” () = “saya”
-> “kita” (
来た) = “datang” (bentuk lampau dari “kuru”)
[INA] Saya datang dari Jakarta.
Contoh lain…
[JAP] Kimi kara no PUREZENTO
[JAP]
からのプレゼント
-> “kimi” () = “kamu”
-> “PUREZENTO” (
プレゼント) = “hadiah”
[INA] Hadiah dari kamu

(b) menyatakan sejak

Well… seperti kata “sejak” dalam bahasa Indonesia. What else? ^^;
[JAP] Nananen mae kara, Taro wa BA de hataraku.
[JAP]
七年前からタロはバーで働く
-> “nananen mae” (七年前) = “tujuh tahun lalu” =
-> “BA” (
バー) = “bar” (serapan dari kata Inggris yang sama)
-> “hataraku” (
働く) = “bekerja”
[INA] Sejak tujuh tahun lalu, Taro bekerja di bar.
[JAP] Daigaku toki kara, ano futari wa tomodachi desu.
[JAP]
大学ときからあの二人は友達です
-> “daigaku toki” (大学とき) = “saat kuliah” / “waktu kuliah”
-> “ano futari” (
あの二人) = “dua orang itu” / “mereka berdua”
-> “tomodachi” (
友達) = “teman baik”
[INA1] Sejak kuliah, mereka berdua teman baik.
(literal)
[INA2] Mereka berdua teman baik sejak kuliah.
(bentuk kalimat disempurnakan)

(c) menyatakan sebab

Untuk penggunaan ini, partikel “kara” memiliki fungsi yang mirip dengan kata “karena” dalam Bahasa Indonesia. Tujuannya adalah menghubungkan dua buah klausa dengan hubungan sebab-akibat.
Contoh:
[JAP] Okane ga aru kara, karaoke he ikimashou!
[JAP]
お金があるから、カラオケへ行きましょう!
-> “okane” (お金) = “uang”
-> “aru” (
ある) = “ada” / “dimiliki”
-> “ikimashou” (
行きましょう) = “ayo pergi”
[INA] Karena kita ada uang, mari pergi karaoke!
[JAP] Jikan ga nai kara, watashi wa KURASU he hashiru.
[JAP]
時間が無いから私はクラスへ走る
-> “jikan” (時間) = “waktu”
-> “nai” (
無い) = “tidak ada” / “kehabisan”
-> “KURASU” (
クラス) = “kelas”
-> “hashiru” (
走る) = berlari”
[INA] Karena kehabisan waktu, saya berlari ke kelas.
***

7. Partikel “made”

Partikel “made” merupakan kebalikan dari fungsi (b) partikel “kara” yang telah dibahas sebelumnya. Jika “kara” diantaranya berfungsi menyatakan “sejak”, maka partikel “made” memiliki fungsi menyatakan makna “hingga”.
Bersinonim juga dengan kata “sampai” dalam bahasa Indonesia.
Contoh penggunaan:
[JAP] Juunigatsu made, Arima-san wa Yokohama ni imasu.
[JAP]
十二月まで、アリマさんは横浜にいます
-> “juunigatsu” (十二月) = “Desember” / “bulan Desember”
-> “imasu” (
います) = “ada” / “berada” (bentuk -masu dari “iru”)
[INA1] Hingga bulan Desember, Tuan Arima berada di Yokohama
(literal)
[INA2] Tuan Arima berada di Yokohama hingga bulan Desember.
(bentuk alternatif)
[JAP] Tokyo made arukidasou!
[JAP]
東京まで歩きだそう!
-> “arukidasou” (歩きだそう) = “ayo berjalan kaki”
[INA] Ayo jalan kaki sampai Tokyo!
Partikel “made” bisa juga digunakan untuk menjelaskan “hingga kondisi tertentu”. Misalnya,
[JAP] Moetsukiru made ore wa ganbaru!
[JAP]
燃え尽きるまで 頑張る!
-> “moetsukiru” (燃え尽きる) = “kelelahan” / “tak mampu lagi”
-> “ore” (
) = “saya” (laki-laki, informal)
-> “ganbaru” (
頑張る) = “berjuang”
[INA1] Sampai tak mampu lagi, saya akan berjuang!
(literal)
[INA2] Saya akan berjuang sampai tak mampu lagi!
(bentuk alternatif)
[JAP] Asa ga kuru made, boku wa nemurenai.
[JAP]
朝が来るまで、僕は寝むれない
-> “asa” () = “pagi”
-> “kuru” (
来る) = “tiba”
-> “boku” (
) = “saya” (untuk laki-laki)
-> “nemurenai” (
寝むれない) = “tak bisa tidur”
[INA] Hingga pagi tiba, saya tak bisa tidur.
***

8. Partikel “dake”

Dalam bahasa Indonesia, partikel “dake” umum diterjemahkan sebagai kata “hanya”. Dengan demikian, kegunaannya adalah untuk menyatakan ekspresi “tidak lebih dari” benda yang dinyatakan dalam kalimat.
Well, agak sulit jika dijabarkan dalam bentuk kalimat seperti di atas; jadi lebih baik kita langsung beranjak dengan contoh:
[JAP] Sonna koto wa Sensei dake ga wakaru.
[JAP]
そんな事先生だけが分かる
-> “sonna koto” (そんな事) = “hal semacam itu”
-> “sensei” (
先生) = “guru”
-> “wakaru” (
分かる) = “mengerti” / “tahu”
[INA] Hal seperti itu, hanya Pak Guru saja yang mengerti.

Contoh lain…
[JAP] Kokoro wa watashi dake no.
[JAP]
心は私だけ
-> “kokoro” = “hati” =
[INA] Hati (ini) hanya milik saya seorang.
[JAP] Daisuki na tabemono wa, AISUKURIIMU dake desu!
[JAP]
大好きな食べ物はアイスクリームだけです!
-> “daisuki na” (大好きな) = “yang paling disukai”
-> “tabemono” (
食べ物) = “makanan”
-> “AISUKURIIMU” (
アイスクリーム) = “es krim”
[INA] Makanan yang paling saya suka hanya satu, es krim!
***


Bersambung ke bagian 6… surprisingly, masih tentang partikel. Kapan saya bahas tenses kalo begini? ^^

#IREKA SALSABILA

0 komentar: