[nihongo-5] Partikel ‘kara’, ‘made’, ‘dake’.
6. Partikel “kara”
Partikel “kara” memiliki tiga fungsi dalam kalimat bahasa Jepang, dengan pembagian sebagai berikut:
(a) menyatakan asal
Dalam konteks ini, “kara” dipakai untuk menjelaskan dari mana suatu benda X berasal. Dalam Bahasa Indonesia, penggunaan ini diwakilkan oleh kata “dari”.
Misalnya Anda hendak menjelaskan
bahwa Anda baru saja datang dari Jakarta. Dalam bahasa Jepang, Anda bisa
menggunakan kalimat sebagai berikut:
[JAP] Watashi wa Jakarta kara
kita.
[JAP] 私は Jakarta から来た
[JAP] 私は Jakarta から来た
-> “Watashi” (私) = “saya”
-> “kita” (来た) = “datang” (bentuk lampau dari “kuru”)
-> “kita” (来た) = “datang” (bentuk lampau dari “kuru”)
[INA] Saya datang dari Jakarta.
Contoh lain…
[JAP] Kimi kara no PUREZENTO
[JAP] 君からのプレゼント
[JAP] 君からのプレゼント
-> “kimi” (君) = “kamu”
-> “PUREZENTO” (プレゼント) = “hadiah”
-> “PUREZENTO” (プレゼント) = “hadiah”
[INA] Hadiah dari kamu
(b) menyatakan sejak
Well… seperti kata “sejak” dalam bahasa Indonesia. What else? ^^;
[JAP] Nananen mae kara,
Taro wa BA de hataraku.
[JAP] 七年前からタロはバーで働く
[JAP] 七年前からタロはバーで働く
-> “nananen mae” (七年前) = “tujuh
tahun lalu” =
-> “BA” (バー) = “bar” (serapan dari kata Inggris yang sama)
-> “hataraku” (働く) = “bekerja”
-> “BA” (バー) = “bar” (serapan dari kata Inggris yang sama)
-> “hataraku” (働く) = “bekerja”
[INA] Sejak tujuh tahun lalu, Taro
bekerja di bar.
[JAP] Daigaku toki kara,
ano futari wa tomodachi desu.
[JAP] 大学ときからあの二人は友達です
[JAP] 大学ときからあの二人は友達です
-> “daigaku toki” (大学とき) = “saat
kuliah” / “waktu kuliah”
-> “ano futari” (あの二人) = “dua orang itu” / “mereka berdua”
-> “tomodachi” (友達) = “teman baik”
-> “ano futari” (あの二人) = “dua orang itu” / “mereka berdua”
-> “tomodachi” (友達) = “teman baik”
[INA1] Sejak kuliah, mereka berdua
teman baik.
(literal)
(literal)
[INA2] Mereka berdua teman baik sejak
kuliah.
(bentuk kalimat disempurnakan)
(bentuk kalimat disempurnakan)
(c) menyatakan sebab
Untuk penggunaan ini, partikel “kara” memiliki fungsi yang mirip dengan kata “karena” dalam Bahasa Indonesia. Tujuannya adalah menghubungkan dua buah klausa dengan hubungan sebab-akibat.
Contoh:
[JAP] Okane ga aru kara,
karaoke he ikimashou!
[JAP] お金があるから、カラオケへ行きましょう!
[JAP] お金があるから、カラオケへ行きましょう!
-> “okane” (お金) = “uang”
-> “aru” (ある) = “ada” / “dimiliki”
-> “ikimashou” (行きましょう) = “ayo pergi”
-> “aru” (ある) = “ada” / “dimiliki”
-> “ikimashou” (行きましょう) = “ayo pergi”
[INA] Karena kita ada uang, mari
pergi karaoke!
[JAP] Jikan ga nai kara,
watashi wa KURASU he hashiru.
[JAP] 時間が無いから私はクラスへ走る
[JAP] 時間が無いから私はクラスへ走る
-> “jikan” (時間) =
“waktu”
-> “nai” (無い) = “tidak ada” / “kehabisan”
-> “KURASU” (クラス) = “kelas”
-> “hashiru” (走る) = berlari”
-> “nai” (無い) = “tidak ada” / “kehabisan”
-> “KURASU” (クラス) = “kelas”
-> “hashiru” (走る) = berlari”
[INA] Karena kehabisan waktu, saya
berlari ke kelas.
***
7. Partikel “made”
Partikel “made” merupakan kebalikan dari fungsi (b) partikel “kara” yang telah dibahas sebelumnya. Jika “kara” diantaranya berfungsi menyatakan “sejak”, maka partikel “made” memiliki fungsi menyatakan makna “hingga”.
Bersinonim juga dengan kata “sampai”
dalam bahasa Indonesia.
Contoh penggunaan:
[JAP] Juunigatsu made,
Arima-san wa Yokohama ni imasu.
[JAP] 十二月まで、アリマさんは横浜にいます
[JAP] 十二月まで、アリマさんは横浜にいます
-> “juunigatsu” (十二月) =
“Desember” / “bulan Desember”
-> “imasu” (います) = “ada” / “berada” (bentuk -masu dari “iru”)
-> “imasu” (います) = “ada” / “berada” (bentuk -masu dari “iru”)
[INA1] Hingga bulan Desember, Tuan
Arima berada di Yokohama
(literal)
(literal)
[INA2] Tuan Arima berada di Yokohama hingga
bulan Desember.
(bentuk alternatif)
(bentuk alternatif)
[JAP] Tokyo made arukidasou!
[JAP] 東京まで歩きだそう!
[JAP] 東京まで歩きだそう!
-> “arukidasou” (歩きだそう) = “ayo
berjalan kaki”
[INA] Ayo jalan kaki sampai Tokyo!
Partikel “made” bisa juga
digunakan untuk menjelaskan “hingga kondisi tertentu”. Misalnya,
[JAP] Moetsukiru made ore
wa ganbaru!
[JAP] 燃え尽きるまで俺 は 頑張る!
[JAP] 燃え尽きるまで俺 は 頑張る!
-> “moetsukiru” (燃え尽きる) =
“kelelahan” / “tak mampu lagi”
-> “ore” (俺) = “saya” (laki-laki, informal)
-> “ganbaru” (頑張る) = “berjuang”
-> “ore” (俺) = “saya” (laki-laki, informal)
-> “ganbaru” (頑張る) = “berjuang”
[INA1] Sampai tak mampu lagi, saya
akan berjuang!
(literal)
(literal)
[INA2] Saya akan berjuang sampai
tak mampu lagi!
(bentuk alternatif)
(bentuk alternatif)
[JAP] Asa ga kuru made,
boku wa nemurenai.
[JAP] 朝が来るまで、僕は寝むれない
[JAP] 朝が来るまで、僕は寝むれない
-> “asa” (朝) = “pagi”
-> “kuru” (来る) = “tiba”
-> “boku” (僕) = “saya” (untuk laki-laki)
-> “nemurenai” (寝むれない) = “tak bisa tidur”
-> “kuru” (来る) = “tiba”
-> “boku” (僕) = “saya” (untuk laki-laki)
-> “nemurenai” (寝むれない) = “tak bisa tidur”
[INA] Hingga pagi tiba, saya tak
bisa tidur.
***
8. Partikel “dake”
Dalam bahasa Indonesia, partikel “dake” umum diterjemahkan sebagai kata “hanya”. Dengan demikian, kegunaannya adalah untuk menyatakan ekspresi “tidak lebih dari” benda yang dinyatakan dalam kalimat.
Well, agak sulit jika dijabarkan
dalam bentuk kalimat seperti di atas; jadi lebih baik kita langsung beranjak
dengan contoh:
[JAP] Sonna koto wa Sensei dake
ga wakaru.
[JAP] そんな事先生だけが分かる
[JAP] そんな事先生だけが分かる
-> “sonna koto” (そんな事) = “hal
semacam itu”
-> “sensei” (先生) = “guru”
-> “wakaru” (分かる) = “mengerti” / “tahu”
-> “sensei” (先生) = “guru”
-> “wakaru” (分かる) = “mengerti” / “tahu”
[INA] Hal seperti itu, hanya Pak
Guru saja yang mengerti.
Contoh lain…
[JAP] Kokoro wa watashi dake
no.
[JAP] 心は私だけの
[JAP] 心は私だけの
-> “kokoro” = “hati” = 心
[INA] Hati (ini) hanya milik saya
seorang.
[JAP] Daisuki na tabemono
wa, AISUKURIIMU dake desu!
[JAP] 大好きな食べ物はアイスクリームだけです!
[JAP] 大好きな食べ物はアイスクリームだけです!
-> “daisuki na” (大好きな) = “yang
paling disukai”
-> “tabemono” (食べ物) = “makanan”
-> “AISUKURIIMU” (アイスクリーム) = “es krim”
-> “tabemono” (食べ物) = “makanan”
-> “AISUKURIIMU” (アイスクリーム) = “es krim”
[INA] Makanan yang paling saya suka hanya
satu, es krim!
***
Bersambung ke bagian 6… surprisingly,
masih tentang partikel. Kapan saya bahas tenses kalo begini? ^^
#IREKA SALSABILA
source: yuireka-maniac.blogspot.com
0 komentar: