[nihongo-6] Partikel ‘ka’, ‘yo’, dan ‘ne’
Dalam Bahasa Jepang, terdapat
sekelompok partikel yang umum diletakkan di bagian akhir kalimat . Partikel-partikel ini umumnya
berfungsi untuk menjelaskan konteks dari kalimat awalnya — apakah itu untuk
bertanya, menegaskan opini, melakukan persuasi, ataupun lain sebagainya.
Saa,
hajimemashou… ^^
1. Partikel “ka”
Partikel “ka” berfungsi untuk membentuk kalimat tanya. Partikel ini bisa dibilang cukup ‘sakti’ — kalimat berita apapun, apabila ditambahkan partikel ini di akhir kalimatnya, akan seketika berubah menjadi kalimat tanya.
Contoh:
Asli:
[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu.
[JAP] C-さん は アメリカ人 です。
[JAP] C-さん は アメリカ人 です。
[INA] Tuan C (adalah) orang Amerika.
+ ka
[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu ka
?
[JAP] C-さん は アメリカ人 です か?
[JAP] C-さん は アメリカ人 です か?
[INA] Apakah Tuan C orang Amerika?
Di sini partikel “ka”
berperan sebagai question mark. Apabila suatu kalimat diakhiri dengan “ka”,
maka kalimat itu pastilah kalimat tanya!
Asli:
[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu.
[JAP] ヨシくんはここにいます。
[JAP] ヨシくんはここにいます。
[INA] Yoshi-kun ada di sini.
+ ka
[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu ka
?
[JAP] ヨシくんはここにいますか?
[JAP] ヨシくんはここにいますか?
[INA] Apakah Yoshi-kun ada di
sini?
2. Partikel “yo”
Partikel “yo” berfungsi untuk memberi penegasan dalam kalimat. Pada umumnya, partikel ini digunakan ketika menyampaikan ide/pendapat/opini yang cenderung subyektif; meskipun begitu bisa juga dipakai untuk menekankan kebenaran dari informasi yang disampaikan.
Adapun contoh penggunaannya adalah
sebagai berikut:
[JAP] Ano ko wa kawaii
desu yo.
[JAP] あの子は可愛いですよ。
[JAP] あの子は可愛いですよ。
-> “ano ko” (あの子) = “anak
itu”
-> “kawaii” (可愛い) = “lucu” / “imut-imut”
-> “kawaii” (可愛い) = “lucu” / “imut-imut”
[INA] Menurut saya, anak itu lucu.
(menyampaikan
opini)
Contoh lain:
[JAP] Omae o matteru, yo.
[JAP] 御前を待ってるよ。
[JAP] 御前を待ってるよ。
-> “omae” (御前) = “kamu”
(informal)
-> “matteru” (待ってる) = “tunggu”
-> “matteru” (待ってる) = “tunggu”
[INA] Kamu sedang ditunggu, lho.
(menekankan
berita)
Intinya, partikel “yo” adalah
yang dibutuhkan jika kita hendak menegaskan sesuatu hal. Sebagai perbandingan:
dalam bahasa Inggris fungsi ini biasanya diwakili oleh frase “…you know” atau
“…so I think” di akhir kalimat. ^^
3. Partikel “ne”
Yang ini berfungsi sebagai pemberi kesan halus/persuasi dalam berbicara. Meskipun demikian, “ne” juga memiliki kegunaan lain — yakni memunculkan pertanyaan balik di akhir kalimat (question tag).
Misalnya, untuk penggunaan yang
pertama,
[JAP] Ashita kara, kore wa kimi
no gakkou da, ne?
[JAP] 明日からこれは君の学校だ、ね?
[JAP] 明日からこれは君の学校だ、ね?
-> “ashita kara” (明日 から) = “mulai
besok”
-> “gakkou” (学校) = “sekolah”
-> “gakkou” (学校) = “sekolah”
[INA] Mulai besok, ini sekolahmu yang
baru. OK?
(melakukan
persuasi)
[JAP] Sono kimochi ga wakaru; dakara,
kinishinaide. Ne?
[JAP] その気持ちがわかる、だから、気にしないで。ね?
[JAP] その気持ちがわかる、だから、気にしないで。ね?
-> “kimochi” (気持ち) =
“perasaan”
-> “dakara” (だから) = “karena itu” / “oleh karena itu”
-> “kinishinaide” (気にしないで) = “jangan khawatir”
-> “dakara” (だから) = “karena itu” / “oleh karena itu”
-> “kinishinaide” (気にしないで) = “jangan khawatir”
[INA] (Saya) mengerti perasaanmu; oleh
karena itu, jangan khawatir. Ya?
(melakukan
persuasi)
Sedangkan untuk penggunaan yang
kedua,
[JAP] Kyou wa Sanae-san ga kirei
desu, ne?
[JAP] 今日はサナエさんがきれいですね?
[JAP] 今日はサナエさんがきれいですね?
-> “kyou” (今日) = “hari
ini”
-> “kirei (きれい) = “cantik”
-> “kirei (きれい) = “cantik”
[INA] Hari ini, Nona Sanae terlihat
cantik, bukan?
(menanyakan
pendapat lawan bicara)
[JAP] Hachigatsu no yuki
ga aru no? Kiseki da ne?
[JAP] 八月の雪があるの? 奇跡だね?
[JAP] 八月の雪があるの? 奇跡だね?
-> “hachigatsu” (八月) = “bulan
Agustus”
-> “yuki” (雪) = “salju”
-> “kiseki” (奇跡) = “keajaiban” / “mukjizat”
-> “yuki” (雪) = “salju”
-> “kiseki” (奇跡) = “keajaiban” / “mukjizat”
[INA] Ada salju di bulan Agustus? Itu
pasti mukjizat, bukan?
(menanyakan
pendapat lawan bicara)
***
Variasi Penggunaan dalam Kalimat
Dalam penggunaan sehari-hari, terkadang ada beberapa varian partikel end sentence yang diturunkan dari tiga partikel di atas. Umumnya perubahan ini terjadi karena nuansa informal yang ingin dihadirkan; e.g. ketika Anda sedang berbicara dengan teman atau keluarga.
Beberapa variasi yang terjadi,
antara lain:
- ne menjadi na~
“Na~” — dengan ‘a’ panjang; berbeda
dengan partikel “na” — memiliki manfaat yang sama persis dengan “ne”.
Meskipun demikian, kesan yang ditimbulkannya sangat informal dan berkesan
“setengah hati”.
Kesan
ini lebih tampak dalam penerjemahan sebagai berikut:
[JAP] Aitsu wa okotteirunda. Taihen,
da na~…
[JAP] あいつは怒っているんだ。 大変 だな。。。
[JAP] あいつは怒っているんだ。 大変 だな。。。
[INA] Dia sedang marah. Susah juga yaa…
[JAP] Hai, hai, wakatteiru. Warui na~…
[JAP] はい、はい、分かっている。 悪いな。。。
[JAP] はい、はい、分かっている。 悪いな。。。
[INA] Ya, ya, saya mengerti. Maaf deh…
- yo menjadi zo
Yang
ini biasanya diucapkan oleh pria; kesannya cenderung informal dan berpretensi
kasar.
[JAP] Ano “MATRIX” no eiga wa kakkoii
da zo.
[JAP] あの “MATRIX” の映画は格好いいだぞ。
[JAP] あの “MATRIX” の映画は格好いいだぞ。
[INA] Film “MATRIX” yang itu keren, lho.
[JAP] Aa, Rika-chan da! Kawaii zo!
[JAP] ああ、リカちゃん だ! 可愛いぞ!
[JAP] ああ、リカちゃん だ! 可愛いぞ!
[INA] Ah, itu Rika-chan. Dia lucu sekali!
- ne di awal kalimat
Yang
ini agak berbeda dengan pokok bahasan kita tentang partikel end-sentence,
sebab partikelnya sendiri justru diletakkan di awal kalimat. Meskipun demikian,
saya rasa ada baiknya bila sekalian dijelaskan di sini. (o_0)”\
Dalam
penggunaan ini, partikel “ne” digunakan untuk memanggil orang yang
sedang diajak bicara. Konsepnya kurang lebih sama dengan kata “hei” dalam
bahasa Indonesia:
[JAP] Ne, chotto matte yo!
[JAP] ね、 一寸待てよ!
[JAP] ね、 一寸待てよ!
[INA] Hei, tunggu sebentar!
- Question mark dengan kai
Bentuk
yang lebih lembut untuk bertanya dibandingkan “ka”, digunakan oleh pria.
Kalau Anda pernah mendengar lagu “Konayuki” dari Remioromen, Anda bisa mendengar penggunaan question mark model
ini di dalamnya. ^^
[JAP] Sore ga dekita no kai?
[JAP] それが出来たのかい?
[JAP] それが出来たのかい?
[INA] Bisakah seperti itu?
Catatan
Khusus:
Kalimat Tanya tanpa Question Mark
Kalimat Tanya tanpa Question Mark
Walaupun secara default kalimat tanya dalam bahasa Jepang memerlukan partikel “ka”, terdapat satu kondisi di mana Anda tak perlu memanfaatkannya sama sekali. Meskipun demikian, sebagai gantinya, Anda harus memberikan intonasi yang tepat untuk mengesankan pertanyaan Anda.
Dalam bahasa Jepang, intonasi yang
‘tepat’ ini dimunculkan dengan memberi penekanan pada suku bunyi terakhir dalam
kalimat.
Contoh:
[JAP] Sonna koto iwanaide! Otoko da
yo!?
[JAP] そんな事言わないで! 男 だよ!?
[INA] Jangan bicara seperti itu! Kamu laki-laki, kan!?
[JAP] そんな事言わないで! 男 だよ!?
[INA] Jangan bicara seperti itu! Kamu laki-laki, kan!?
(bagian “yo” diucapkan agak tinggi
dan memanjang)
[JAP] Okane ga arimasu?
[JAP] お金があります?
[JAP] お金があります?
[INA] Apakah kamu ada uang?
(bagian “su” diucapkan agak tinggi
dan memanjang)
Hal yang sama berlaku jika kita
hendak mengajukan pertanyaan singkat dan sekedarnya, e.g.:
[JAP] Hitori?
[JAP] 独り?
[JAP] 独り?
[INA] (Anda) sendirian?
(bagian “ri” diucapkan agak tinggi
dan memanjang)
[JAP] Shitteru?
[JAP] 知ってる?
[JAP] 知ってる?
[INA] (Anda) sudah tahu?
(bagian “ru” diucapkan agak tinggi
dan memanjang)
Tentunya harus dicatat bahwa
penggunaan di atas itu cenderung crippled secara gramatikal, dan tidak
untuk digunakan dalam pembicaraan resmi. Walaupun masih efektif jika dipakai
untuk keseharian saja.
***
Yah, dan kurang lebih demikianlah
pembahasan untuk bagian 6 kali ini. Bagian selanjutnya akan membahas tentang tenses
dan bentuk kata dalam kalimat; dengan beberapa catatan khusus yang bisa Anda
baca di bagian bawah post ini.
Sekian, terima kasih.
[bersambung ke bagian 7]
#IREKA SALSABILA
source: yuireka-maniac.blogspot.com
0 komentar: