Google dan BNPB bekerjasama dalam publikasi bencana
Mungkin
tidak banyak yang mengetahui bahwa Indonesia adalah rumah bagi semua
bencana. Mulai dari tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan
gempa bumi telah dan akan selalu terjadi di tanah air kita ini. Musibah
yang ada terkadang hanya berdampak lokal, namun juga ada yang berdampak
hingga global, seperti letusan gunung Tambora dan gunung Krakatau. Untuk
itulah Indonesia sering juga disebut sebagai “laboratorium bencana”.
Selama berabad-abad, bangsa kita menarik banyak pelajaran dari berbagai
musibah tersebut. Salah satunya adalah mitigasi bencana untuk
memperkecil efek korban dan menyediakan informasi yang cepat dan lengkap
mengenai bencana yang terjadi. Informasi mengenai kebencanaan di
Indonesia pada jaman modern sekarang ini disediakan oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ternyata,
informasi geospasial bencana yang dikembangkan Pusat Data, Informasi
dan Humas BNPB ini menarik perhatian raksasa Internet dunia, Google.
Perusahaan dengan bisnis utama mesin pencari ini memberikan penawaran
kerjasama dalam diseminasi informasi secara global. Menurut Kepala Pusat
Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo yang dikutip dari
VivaNews, pihak Google yang berpusat di California, Amerika Serikat
sudah cukup lama mengamati perkembangan informasi geospasial BNPB yang
dianggap responsif dan up to date dalam memberikan informasi terbaru
mengenai bencana di Indonesia, terutama pada saat gempa bumi besar di
Aceh barat daya pada tanggal 11 April 2012 yang lalu. Masih menurut
Sutopo, Merryl Stone yang menjabat sebagai Program Manager Google dan
timnya datang dari California ke kantor BNPB untuk mengajak kerjasama.
Bentuk kerjasama apa yang ditawarkan oleh Google?
Dijelaskan
oleh Sutopo bahwa Google akan menggunakan Google.org untuk
mempublikasikan data kebencanaan, yakni Google Crisis Response yang
menyediakan tool berguna seperti Google Public Alert, Google Crisis Maps
dan Google Person Finder. Data kebencanaan dari BNPB akan
dipublikasikan secara global dengan alat tersebut. BNPB beralasan bahwa
Internet pada saat terjadi bencana masih bisa berfungsi. Jikalau ada
gangguan, dalam waktu kurang dari 3 hari sudah dapat pulih kembali.
Inilah alasan BNPB tertarik dengan layanan Google tersebut.
Menurut
kepala Humas BNPB, Google akan berjanji memberikan lisensi Google Earth
Pro pada BNPB, sedangkan BNPB memberikan data kebencanaan kepada Google
yang selanjutnya akan ditampilkan Google pada masyarakat dunia melalui
Google Crisis Response dari Google.org. Hal ini akan membuat masyarakat
dunia mendapatkan informasi cepat dan akurat dari BNPB. Informasi yang
diberikan oleh BNPB akan ditampilkan dalam sebuah peta dampak bencana
terkini oleh Google. Informasi ini akan muncul pada media Google Public
Alerts dan Google Crisis Map. Alert meliputi bencana seperti banjir,
tsunami, gunung api dan lain-lainnya. Nah, mari kita tunggu kerjasama
Google dan BNPB ini seperti apa. (iwan)
#IREKA SALSABILA
0 komentar: