TIPS AGAR KAYA MENURUT AJARAN ISLAM – TIPS MELEPASKAN DIRI DARI KEMISKINAN
TIPS AGAR KAYA MENURUT AJARAN ISLAM – TIPS MELEPASKAN DIRI
DARI KEMISKINAN
Akhir-akhir ini banyak orang yang
mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak
atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur
pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah
penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan
stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil
jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai.
Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan
sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan
ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.
Mereka lupa bahwa Allah telah
menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki
dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada
siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga
memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki
dengan tanpa disangka-sangka.
Diantara sebab-sebab yang
melapangkan rizki adalah sebagai berikut:
1. Takwa Kepada Allah
Takwa merupakan salah satu sebab yang
dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa
Ta’ala berfirman, artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari
arah yang tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)
Allah swt juga berfirman, artinya,
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. 7:96)
2.Istighfar dan Taubat
Ada seseorang yang mengadukan kekeringan
kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”,
lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab,
“Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada
Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah
kepada Allah”. Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang,
beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.”
Maka orang-orang pun bertanya,
“Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda
memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku
mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di
dalam surat Nuh”.
Istighfar yang dimaksudkan adalah
istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang
yang beristighfar dengan lisannya saja sementara dosa-dosa masih terus dia
kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar
yang kurang bagus.
3.Tawakkal Kepada Allah
Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)
Tawakkal kepada Allah merupakan
bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu
mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam
kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat
dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan
dan selainnya adalah dari Allah semata.
Maka hakikat tawakkal adalah
sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati
dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan
(mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan
akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan
keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang
mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.
4. Silaturrahim
Ada banyak hadits yang menjelaskan
bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di
antaranya adalah sebagai berikut:
-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam,
artinya,
” Dari Abu Hurairah ra berkata, “Aku
mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Siapa yang senang
untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung
silaturrahim.” (HR Al Bukhari)
-Sabda Nabi saw, artinya,
“Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu ,
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, ” Ketahuilah orang yang ada hubungan
nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya.
Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga,
memperbanyak harta dan memperpanjang umur.” (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)
Yang dimaksudkan dengan kerabat
(arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka,
baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.
5. Infaq di jalan allah
Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barang apa saja yang kamu
nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang
sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)
Ibnu Katsir berkata, “Yaitu apapun yang
kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan,
maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala
dan balasan di akhirat kelak.”
Juga firman Allah yang
lain,artinya,“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS.
2:267-268)
Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw
bersabda, Allah swt berfirman, “Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan
berinfak kepadamu.” (HR Muslim)
Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki
yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah,
meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat
di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan
Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.
Allah telah mentakdirkan sebagian
manusia menjadi kaya, dan sebagian miskin. Bagi yang kaya hendaknya bersyukur
dan membantu mereka yang masih miskin. Dan bagi yang miskin hendaknya bersabar
dan jangan berputus asa dan teruslah berusaha dan berdoa agar menjadi kaya.
Kalaupun sampai mati tetap tidak kaya maka tetap bersyukurlah, ada beberapa
manfaat menjadi orang miskin, misalnya lebih cepat masuk surga daripada orang
kaya, mendapat ganti pahala yang besar di akherat, dan lebih ringan
perhitungannya di akherat dibanding orang kaya, dan lain-lain. Bahkan gaya
hidup nabi Muhammad SAW juga sederhana, yaitu rumah sederhana, pakaian
sederhana dan makanan sederhana. Allah menetapkan apa yang dikehendakiNya, dan
apa yang dikehendakiNya pasti terjadi. Dan jangan putus asa, karena yang merasa
putus asa dari rahmat Allah maka dia kafir. Wallahualam.
Sumber: www.alsofwah.or.id
# Sarah Mutia
0 komentar: